Sunday, September 2, 2012

OPINI GURU TENTANG PENDIDIKAN


OPINI GURU TENTANG PENDIDIKAN
Entah bagaimana agar pendidikan di Negara ini bisa berkembang pesat seperti di Negara-negara maju, semisal Jepang ataupun Amerika. Banyak Faktor yang mengancang kelangsungan pendidikan dinegeri ini. Ada banyak Faktor pengancam yang dapat saya lihat dari segi kacamata saya : pertama yaitu dari sistem pendidikan itu sendiri, ataupun factor lain yang berasal dari peserta didik. Sebagai seorang guru hendaknya kta harus bekerja ekstra keras agar nantinya pendidikan di Negeri ini bisa terselamatkan, dan salah satu upaya riil yang bisa kita lakukan adalah memperbaiki  sumber daya manusia peserta didik kita.
Saya heran melihat Remaja sederajat SMA atau SMK sekarang ini, tidak semua memang tapi kebanyakan dari mereka kini memandang sekolah adalah kewajiban agar nanti mendapat ijazah yang berikutnya akan digunakan sebagai modal, untuk mendapat pekerjaan bagi dirinya. Pola pikir mereka memandang bahwa, sekolah agar mendapat ijasah agar bisa kerja.
Sulitnya mencari pekerjaan di negeri ini menjadi faktor anak-anak remaja sekarang berfikir secara instan, jadi mereka terkesan mengambil logika yang salah. Padahal jika tidak dibarengi dengan kompetensi yang baik realitanya selembar kertas yang mereka sebut ijazah itu belum tentu bisa dijadikan jaminan dalam mencari pekerjaan.
Sekolah merupakan tempat belajar, tempat menuntut ilmu, nah dengan ilmu tersebut diharapkan nantinya kelak Peserta didik dapat mengaplikasikan ilmu itu untuk kemajuan dirinya ataupun untuk mendapatkan pekerjaan. Ilmu itu bisa membantu mereka untuk memecahkan permasalahan-permasalahan,ujian-ujian penyaringan atau bahkan untuk mecarikan pekerjaan yang dapat menopang kehidupan mereka, dengan penalaran yang sederhana Ijasah bukan jaminan kerja tetapi dengan ilmu kita bisa bekerja.
Adapula dari mereka (peserta didik) memandang bahwa sekolah hanya tempat bermain dan bersosial. Tidak salah memang, namun kurikulum di negeri ini sudah di rancang dengan baik, jadi tidak dibenarkan jika seseorang siswa atau peserta didik membicarakan hal-hal lain yang berkaitan dengan pelajaran sewaktu sedang mengadakan diskusi kelompok. Siswa memiliki waktu untuk bercerita hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan pelajaran itu ketika istirahat dan ketika diskusi hendaknya mereka tetap fokus untuk berlatih bersosial namun tetap dalam topik pelajaran yang sedang berlangsung.
Banyak dari siswa-siswa SMA tidak paham betul dalam pemanfaatan teknologi, Belum ada penelitian resmi memang tapi sekarang ini banyak pelajar SMA lebih banyak mengakes jejaring social dibandingkan dengan mengakses sesuatu yang lebih ada kaitannya dengan pelajaran. Yang lebih membahayakan adalah ketika mereka belum sadar betul akan fungsi sebenarnya akan jejaring sosial, kenapa bahaya, karena dengan pemanfaatan yang salah jejaring sosial akan lebih banyak member efek buruk dari pada efek positif yang diberikan.
Ada banyak solusi yang sering saya lakukan untuk mengatasi hal-hal semcam ini diantaranya adalah memberikan motivasi pada mereka secara continue, sering sharing ataupun bertukar penglaman dengan peserta didik kita, dan mencoba memahamkan kepada mereka apa yang menjadi kewajiban mereka .AP 

Puisi Untuk Sang Bulan Bintang


01Oct2012
Puisi Untuk Sang Bulan Bintang

Naif jika aku mengatakan rasa ini telah pergi Bulan
Munafik jika aku menjauh Bintang
Aku hanya mencoba dan terus mencoba untuk itu…

Jika kini aku temui pengganti
Aku berharap bisa untuk terus mencintainya
Bisa selalu menipu diri
Dan bila aku meminangnya aku telah yakin aku akan bahagia dengannya
Bukan aku mencitainya dengan sepenuh rasa ini

Rasa sakit telah pergi
Hanya terkadang sesali saat memori tampak menemani
Doa untukmu tulus,ikhlas kupanjatkan
Berjuta maaf terucap walau tak terngiang
Karena semua hanya bias kuucap dari sini
Dari Hata rasa ini
Ketika aku sadar
Aku sangat sadar diri telah menyakiti
Dan setelah aku sadar aku lelaki, dan kamu kaum hawa…


Saturday, September 1, 2012

Puisi Untuk Sang Bintang


01Oct2012
Puisi Untuk Sang Bintang
Bintang Maafkan aku …
Sinarmu lemah menyinariku bintang
Bulan terlalu kuat untukmu
Cahyanya mengaburkanmu dari pandanganku
Bintang kau tak akan bisa menjadi matahari
Yang mengalahkan sang bulan saat siang hari

Bintang maafkan aku…
Atas lemahnya sinarmu
Aku malah mencoreng gelap sinarmu
Menenggelamkanmu dalam perih lubang hitam
Bintang aku harap suatu saat engkau kembali menjadi Supernova
Namun jangan engkau menyinariku
Aku ingin hangat dipeluk sinar matahari pagi…
Aku harap kau menjadi Supernova untuknya..

Bintang ada yang kau tak tau di balik sinarmu memandangku
Karena sekejap kau melihatku
Ketika pagi datang kau tak lagi kan menemukanku
Untuk gelap itu hanya maaf yang dapat kuberi…




SPEKTRUM KEJURUAN MULTIMEDIA

SPEKTRUM KEJURUAN MULTIMEDIA


 Bagi yang butuh bisa di download di sini


Jumat, 17 Agst 2012
 
BUMI MERAH PUTIH

Beruntunglah kalian dilahirkan di bumi pertiwi ini ….
Indonesia…
Yang katanya Tongkat kayu disulap jadi tanaman
Yang katanya gemah ripah loh jinawi

Beruntunglah kalian dilahirkan di bumi pertiwi ini …
Indonesia…
Yang hukumnya berdiri atas nama keadilan
Yang hukumnya berjuang membela kebenaran tanpa memandang kasta
Bayangkan jika para penegak hukum di Negeri ini menindas yang lemah
Berjuang atas kepentingan
Mengacuhkan rasa kemanusian dan Keadilan

Beruntunglah kalian dilahirkan di bumi pertiwi ini…
Indonesia…
Yang para pemimpinnya mengutamakan kepentingan rakyatnya
Yang berani tegak berani melawan segala bentuk penjajahan asing
Bayangkan jika kalian di pimpin orang-orang yang selalu mengutumakan kepentingan pribadinya
Mengeruk kekayaan bumi pertiwi ini
Menindas bangsanya sendiri

Beruntunglah kalian dilahirkan di bumi pertiwi ini…
Indonesia Sepuluh tahun Kedepan //

Wednesday, January 11, 2012

KENAPA JADI GURU???

Mengutip dari Republika di http://id.berita.yahoo.com/menjadi-guru-untuk-apa-112907736.html Kira-kira seperti isi artikelnya.

Menjadi Guru, Untuk Apa?

Beruntunglah menjadi guru. Punya orang tua guru, pasangan hidup kita guru, orang tua yang anaknya jadi guru, orang yang teman-temannya guru, mereka memang beruntung. Siapa yang membekali murid untuk bekal hidup mereka di masa depan? Berapa banyak murid-murid yang telah dididik? Jika ukurannya kebermanfaatan untuk sesama, guru adalah orang paling beruntung.
Mulialah guru karena mereka punya peluang untuk menginspirasi siswa agar hidup mereka jauh lebih baik dari gurunya sendiri. Berbahagia lah guru jika kelak murid-murid mereka menjadi orang yang hidupnya sukses nan bermanfaat bagi sesama. Itulah dahsyatnya menjadi guru.
Rugilah orang yang menyepelekan guru. Masyarakat, bangsa, negara yang menyia-nyiakan bahkan mendzalimi guru, sungguh mereka akan mengalami kerugian yang teramat besar. Masa depan suatu bangsa sedang dipertaruhkan. Jangan anggap sepele hal ini.
Hari ini, mari tanyakan pada anak muda Indonesia, siapa di antara mereka yang ingin menjadi guru? Saya teringat dengan paparan Prof. Cheng (The Hong Kong Institute of Education) di event The 2nd East Asian International Conference on Teacher Education Research, Desember 2010 silam. Ada 4 prinsip holistik & berjangka panjang dalam konteks pengembangan dan pendidikan profesi guru, yaitu attracting teacher, developing teacher, empowering teacher, dan retaining teacher.
Prinsip pertama, attracting teacher. Pemerintah di suatu negara harus mampu memberikan kepastian hukum & penghidupan yang layak bagi guru. Status guru tak sebatas diperjuangkan secara de jure. Secara de facto, kehidupan guru memang harus dijamin agar fokus dalam berkarya. Jika syarat ini dipenuhi, maka setiap orang akan memandang profesi guru sebagai sesuatu yang prospektif. Tugas pemerintah selanjutnya, memastikan seleksi yang super ketat agar tidak sembarangan orang bisa menjadi guru.
Prinsip kedua, developing teacher. Lembaga Pendidik & Tenaga Kependidikan (LPTK) musti dikuatkan fungsi kelembagaannya. Kehidupan kampus di universitas keguruan dikondisikan agar mampu membina dan mendidik para calon guru agar benar-benar siap menjadi guru. Konsep pengembangan profesional guru mesti didefinisikan secara operasional.
Berkembangnya kompetensi guru mesti sejalan dengan masa pengabdian mereka, fokus utama dari prinsip ini. Harus ada program pengembangan profesional yang memfasilitasi guru agar mereka tidak pernah berhenti belajar. Bentuk aktivitasnya sangat beragam, dari mulai mengikuti training guru secara berkala, adanya supervisi pembelajaran, sampai keharusan untuk melakukan penelitian tindakan kelas.
Empowering teacher, prinsip ini mensyaratkan adanya upaya untuk memastikan bahwa kinerja guru selalu dapat diukur efektivitasnya. Guru mesti dibantu agar mereka selalu dapat menunjukkan kemampuan terbaiknya. Jika pun ada kendala, kepala sekolah dengan sistem pengembangan profesionalnya selalu setia menemani guru untuk menyelesaikan masalah yang kerap mereka hadapi. Tiada hari tanpa proses pemberdayaan guru.
Rencana karir seorang guru harus dinyatakan secara tegas & tidak multitafsir, aspek penting dalam prinsip retaining teacher. Jika aturan sudah ditetapkan bahwa syarat seorang guru menjadi kepala sekolah, misalnya, perlu waktu mengabdi 10 tahun dengan kualifikasi tertentu. Tapi, ada yang baru setahun sudah bisa menjadi kepala sekolah, apalagi tanpa fit & proper test, ini namanya kecelakaan.
Komitmen dan konsistensi dalam menegakkan aturan main bisa membuat guru termotivasi untuk meningkatkan kualitas diri. Jika tidak, guru akan mengalami demotivasi. Situasi kompetisi tidak akan pernah berlangsung fair. Bahayanya, wrong man on the wrong place jadi sebuah keniscayaan. Guru paham apa yang harus dilakukan jika mereka ingin menjadi kepala sekolah, pengawas sekolah, atau jabatan struktural lainnya yang mempersyaratkan kompetensi guru yang mesti plus.
Jadi, lupakan impian untuk meraih prestasi atau jabatan tertentu jika masih banyak membual daripada berkarya nyata. Jika profesi guru ingin naik kelas, coba praktikkan keempat prinsip tersebut sesuai dengan konteks Indonesia.
Hong Kong bukan Indonesia, begitu pun sebaliknya. Hong Kong secara serius menetapkan kebijakan strategis dan mengembangkan sistem pendidikan guru secara sistematis dan berkelanjutan. Wajar kalau pendidikan mereka selangkah lebih maju dari kita. Indonesia tak usah pesimis karena citra profesi guru kita pernah mengalami masa-masa kejayaan di masa lalu.
Sayangnya itu dulu, catatan sejarah yang mesti dapat dimaknai hikmahnya. Sekarang, apa yang mesti diperbuat? Pemerintah harus mulai tergugah kesadarannya untuk mulai berbenah. Konsep sistem pendidikan guru kita mungkin tak kalah hebat dari negara lain. Persoalannya, apakah konsep tersebut konsisten diterapkan di tataran praktis pendidikan? Jangan-jangan teorinya bagus, praktiknya amburadul. Kondisi yang memilukan sekaligus memalukan.
Kapan pun dan dimana pun mereka berada, guru tetaplah guru, orang yang beruntung dan mulia. Jika hari ini, saya & Anda tetap memilih jalan hidup menjadi guru, meski jaminan hidup dan kepastian hukum dari pemerintah masih menjadi sebuah utopia, mungkin ini bisa masuk kategori keajaiban baru di dunia.
Menjadi guru di Jepang sangat sulit karena memang penghargaan pemerintah kepada guru sangat eksklusif. Ada keseimbangan sempurna antara tuntutan hak dan pemenuhan kewajiban. Guru di Jepang harus tegas memilih, jadi guru atau tidak sama sekali. Tak ada pilihan lainnya. Di Indonesia, kita selalu dibuat ragu untuk menentukan pilihan, jadi guru karena pilihan hidup, jadi guru mumpung sudah lahir UU No. 14 Tahun 2005, jadi guru karena ada peluang untuk bisa menjadi pegawai negeri sipil, atau jadi guru karena tidak ada pilihan lainnya. Sungguh ironi.
Beruntunglah guru-guru yang ada di Indonesia. Mereka sangat sadar bahwa pilihan hidupnya menjadi guru penuh resiko. Meskipun demikian, semoga semangat perjuangan mereka tidak akan pernah luntur untuk mengabdikan hidupnya bagi kelangsungan pendidikan Indonesia. Mengapa bisa demikian? Karena mereka paham bahwa ada yang harus diselamatkan untuk kepentingan masa depan bangsa, yaitu murid-murid mereka, para calon pemimpin bangsa.
Menjadi guru, untuk apa? Kita berharap guru-guru di Indonesia serempak menjawab, ‘Investasi untuk Indonesia’. Siapakah mereka yang paham arti ‘Investasi untuk Indonesia’? Semoga saya, Anda, & mereka yang saat ini menjadi guru di seantero penjuru nusantara.
Bagus bukan isi artikelnya?
Nah Gw sebagai seorang guru ingin sedikit bercerita tentang kebanggan lain dari seorang Guru.
Selama satu semester ini dari juli kemarin gw mulai ngajar di smk al-kautsar,kalian pasti tidak tau itu dimana yang jelas letak sekolahnya 10 menitlah dari rumah gw, sekolahnya baru berdiri 4 tahun, gw yang ngrintis blog sekolahan tersebut, gedungnya memang sudah layak tapi baru 10 kelas dan kini mulai dalam tahap pengembangan dan pembangunan, gw ngajar produktif Multimedia dan gw hanya ngajar di satu kelas yaitu kelas Multimedia. Nah hari ini gw sedih banget ngelihat tangisan anak didik gw. Ternyata tanpa gw sadari hanya dalam waktu satu semester saja gw bisa sangat berarti di mata mereka, ini hal yang membanggakan buat gw, sebagai seorang guru. Gw merasa motivasi, pengalaman, serta materi yang gw berikan sangat berguna bagi mereka. Hingga ada satu pertanyaan dari murid gw yang paling membuat gw ikut-ikut terbawa suasana sedih, "Siapa yang nantinya Memotivasi kami pak?" gw hanya tersenyum tanpa bisa memberi jawaban pasti. Bangga jika kamu jadi guru ada anak didikmu yang bertanya seperti itu?. Kemudian apa yang kalian sukai dari saya? mereka menjawab gw sabar, dan jika memberikan hukuman dengan menggunakan trik, ada pula yang berkata bahwa gw suka mancing-mancing mereka kemudian mereka tau letak kesalahan mereka tanpa perlu marah. Padahal gw memberikan pengajaran kepada mereka karena semata rasa sayang dan keinginan melihat mereka sukse.
Gw ingin salah semua murid gw memiliki bekal menghadapi kehidupan, atau salah satu saja ada yang membuat buku kemudia mereka menyebut nama gw, wah bagaimana bangganya gw jadi seorang guru. Tapi Kini gw tidak bisa membimbing mereka lagi. Satu Pesan untu semua anak didikku "Tetaplah semangat untuk belajar demi terwujudnya cita-cita kalian, berdoa, memohonlah karena Tuhan tak pernah membatasi hambanya untuk berdoa, sah saja jika kita berdoa untuk menjadi presiden, Tuhan tidak akan marah. Tapi doa itu akan terwujud manakkala kita yakin dengan doa kita itu akan terwujud dan dengan ussaha yang keras"
Dan Perlu di ingat Guru tidak hanya mendidik, mencerdaskan. Ia harus dapat menjadi pembimbing, motivator, juga teladan yang baik, dan itu tidak mudah. 
TRima kasih untuk semua Teman saya di SMK Al-kautsar, P. Ali Mahmudhon, Pak Heri, Pak Ghofur, Pak Ali Muhsin, Pak Fahmi, Pak Aska, Pak Indra, Pak Kandar, Juga Pak Pur karena gw bisa diterima jadi bagian Keluarga SMK AL-Kautsar, juga kepada anak didikku semua anak-anak Multimedia thanks...bapak pamit dan mohon doanya....
(siswa-siswi kelas X multimedia SMK AL-KAUTSAR 2011/2012)

Monday, January 9, 2012

CINTA SEJATI

CINTA SEJATI
Cinta Sejati muncul dari sucinya jiwa
Putihnya hati untuk saling menyayangi

Cinta Sejati bukan cinta-cinta biasa
Cinta terkadang pergi bersama raga, bersama jiwa

Cinta sejati, tak akan lekang
Ia akan menghantuimu, dalam setiap langkah
dalam setiap fikiran waktu, akan terukir memori
dalam setiap hati, akan selalu bebisik nama
Bersedih demi kebahagiannya

Cinta sejati bukanlah Jodohnya
Cinta sejatinya bukanlah orang disampingnyanya
Cinta Sejati adalah cinta yang selalu ada, ketika raga sudah tidak berada
Dan Cinta sejatiku adalah kamu.

Featured Post

SPIRIT, SOUL, MUSLIM, #RAMADAN KAREEM

SHOP IN Etsy What is Ramadan? 🌙✨ Ramadan is the holiest month in the Islamic calendar, observed by Muslims around the world through fastin...